Kampar – Dinamika politik di Kabupaten Kampar semakin menarik setelah muncul fenomena "dua matahari kembar" dalam pemerintahan daerah. Hambali, mantan Pj Bupati Kampar yang kini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda), mengklaim bahwa dirinya masih akan menjabat hingga lima tahun ke depan. Di sisi lain, Ahmad Yuzar, Bupati Kampar terpilih, justru seolah berada di bawah bayang-bayang Hambali, yang dulunya adalah atasannya.
Situasi ini menimbulkan spekulasi bahwa ada dua kekuatan yang berjalan beriringan namun tidak selalu sejalan dalam roda pemerintahan Kampar. Hambali, dengan jaringan kuatnya, merasa masih memegang kendali atas berbagai kebijakan, sementara Yuzar sebagai bupati terpilih menghadapi tantangan untuk benar-benar menunjukkan otoritasnya sebagai kepala daerah.
Hambali dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tetap akan menjabat sebagai Sekda Kampar dan menepis isu pergantian dirinya. Bahkan, ia memperingatkan pihak-pihak yang berusaha menggoyang posisinya, termasuk M. Jamil, mantan Sekda Pekanbaru yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Litbang di Pekanbaru.
Menurut sumber dekat Hambali yang enggan disebutkan namanya, Hambali secara tegas mengatakan, "Jangan coba-coba mengacau di Kampar." Pernyataan ini semakin menguatkan dugaan bahwa Hambali tidak hanya sekadar pejabat birokrat, tetapi juga memiliki kekuatan politik yang besar dalam pemerintahan daerah.
Situasi menjadi semakin menarik karena sebelum menjadi Sekda, Hambali pernah menjabat sebagai Pj Bupati Kampar. Saat itu, ia memiliki wewenang penuh dalam menjalankan roda pemerintahan. Ahmad Yuzar, yang kini menjadi bupati definitif, dulunya adalah anak buah Hambali di birokrasi.
Kini, dengan Hambali masih bercokol sebagai Sekda, muncul kesan bahwa pemerintahan Kampar memiliki "dua matahari kembar." Hambali tetap berperan kuat dalam mengatur jalannya pemerintahan, sementara Yuzar seolah masih dalam bayang-bayangnya.
"Hambali merasa bahwa tanpa dirinya, Yuzar tidak akan bisa menjadi Bupati Kampar," ungkap seorang sumber. Klaim ini semakin memperjelas bahwa Hambali bukan sekadar Sekda biasa, tetapi figur yang masih memiliki kontrol terhadap jalannya pemerintahan daerah.
Selain memiliki pengaruh politik yang kuat, Hambali juga disebut memiliki kedekatan dengan Zamhur, adik kandung Bupati Ahmad Yuzar. Sumber menyebut bahwa Hambali dan Zamhur memiliki hubungan erat yang memungkinkan berbagai kebijakan di Kampar tetap berada dalam kendali mereka.
Hambali juga dikabarkan memiliki hubungan erat dengan politisi perempuan Zumrotun, yang selama ini mendapatkan banyak keuntungan dari proyek pembangunan dan anggaran pokok-pokok pikiran (pokir). Dengan dukungan dari dua sosok ini, Hambali merasa posisinya sebagai Sekda tidak akan mudah digoyahkan.
Meskipun Hambali merasa posisinya kuat, secara hukum, jabatan Sekda tetap berada dalam kewenangan kepala daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 91 menyebutkan bahwa kepala daerah memiliki kewenangan untuk mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Daerah kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Selain itu, dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pejabat Sekretaris Daerah, dijelaskan bahwa seorang Sekda bisa diganti apabila dianggap tidak lagi sejalan dengan kebijakan kepala daerah atau tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Dengan dasar hukum ini, Bupati Ahmad Yuzar sebenarnya memiliki kewenangan penuh untuk mengganti Hambali kapan saja jika dianggap perlu. Artinya, meskipun Hambali merasa aman, secara hukum posisinya tidak mutlak tak tergoyahkan.
Dinamika politik birokrasi di Kampar kini menjadi ajang tarik-menarik kekuatan antara Hambali dan Ahmad Yuzar. Hambali masih merasa memiliki kontrol atas pemerintahan, sementara Yuzar sebagai bupati terpilih harus membuktikan bahwa ia benar-benar memiliki kendali penuh atas daerah yang dipimpinnya.
Pertanyaannya, apakah Yuzar akan berani mengambil langkah tegas untuk menunjukkan otoritasnya sebagai bupati, termasuk mengganti Hambali? Ataukah ia akan tetap berada dalam bayangan Hambali dan membiarkan "dua matahari kembar" ini terus bersinar di Kampar?
Yang pasti, dinamika politik di Kampar masih akan terus berkembang, dan publik menunggu bagaimana peta kekuasaan di daerah ini akan berubah dalam waktu dekat. (*)
#Dimamika Politik Kampar