Teluk Kuantan - Ada yang berbeda saat pencabutan undian di hari ke 3 Jum'at pagi (23/08). Dimana 113 orang perwakilan jalur melakukan doa bersama dan mengheningkan cipta untuk Alm. Ansurni (43) atlet jalur Jitu Kuantan asal Desa Pulau Busuk Kecamatan Inuman yang meninggal dunia usai berpacu di hari kedua.
Andi Cahyadi selaku Ketua Panitia kepada awak media menuturkan bahwa Panitia dan Masyarakat Kuantan Singingi berduka atas meninggalnya Alm. ansurni.
" Ya, Saya selaku Ketua Panitia Pelaksana pacu jalur event nasional 2024 beserta seluruh atlet pacu dan masyarakat Kuansing pada umumnya turut berbelasungkawa atas meninggalnya saudara kita Ansurni, oleh karenanya seluruh atlet pacu dan panitia pada hari ini akan memakai pita hitam wujud simpati dan berduka cita" pungkas Aheng sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, "Alm. Ansorni juga sudah diasuransikan sebelum mengikuti pacu. Uang asuransinya akan segera diklaim untuk keluarga yang ditinggalkan. Tak hanya itu, pihaknya juga akan memberikan santunan kepada anak dan istri Ansurni. Begitu juga dengan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi yang Insyaallah akan memberikan santunan guna meringankan beban keluarga yang ditinggal oleh almarhum", urainya dengan wajah duka.
Sementara itu, hasil pencabutan undian hari ke 3 mempertemukan laga seru sesama Kecamatan Benai, dimana Jalur Selendang Putri Danau Seroja (Tanjung Simandolak) harus saling "jujuik" melawan Jalur 9 Langkah Putri Samudera (Banjar Benai), walaupun akhirnya 9 Langkah PS harus menelan pil pahit dengan kekalahan setipis kulit bawang.
" Tepian Narosa selalu punya kejutan, walaupun beberapa jalur unggulan dari Kuansing banyak yang berguguran, tapi masih ada jalur - jalur lain yang akan memberikan kejutan. Seperti jalur Rawang Udang dari Talontam Benai yang sukses mengkandaskan harapan jalur Laksemane Perisai Indragiri dari Kampung Besar Rengat Inhu", pungkas Apri Yones." Kita berharap piala tahun 2024 ini bersemayam di Kabupaten Kuantan Singingi" tutupnya.
#pacujalur2024 #TOP 10 KEN #Tepian Narosa #Pacu Jalur mendunia